Wednesday, March 20, 2013

Pendidikan karakter untuk membangun keberadaban bangsa

Pendidikan karakter untuk membangun keberadaban bangsa. Yaitu kearifan dari keaneragaman nilai serta budaya kehidupan bermasyarakat. Kearifan itu segera nampak, bila seseorang buka diri untuk melakukan kehidupan berbarengan dengan lihat realitas plural yang berlangsung. Oleh dikarenakan itu pendidikan mesti diletakan pada posisi yang pas, terlebih saat menghadapi konflik yang berbasis pada ras, suku serta keagamaan. Pendidikan karakter tidaklah sebatas wacana namun realitas implementasinya, bukan hanya sekedar hanya kalimat namun tindakan serta bukan hanya lambang atau slogan, namun keberpihak yang cerdas untuk membangun keberadaban bangsa indonesia. Pesan akhir catatan ini, berikanlah service yang terbaik pada pendidik serta tenaga kependidikan hingga terwujud penduduk yang ”beradab” yang mengimplementasikan nilai-nilai luhur bangsa indonesia. Pembiasaan berperilaku santun serta damai yaitu refreksi dari kemauan kita sekali merdeka, terus merdeka.

Kenapa melewati pendidikan?

“Education is not a preparation of life, but it’s life itself”. Demikian pendapat john dewey saat beliau berupaya menjelaskan perihal ranah pendidikan yang sebenarnya. Pendidikan yaitu kehidupan. Oleh dikarenakan itu, benar kata wd rendra didalam di antara puisinya sudah mempertanyakan perihal ada “papan catat-papan catat beberapa pendidik yang lepas dari masalah kehidupan”. Kenapa ? Sistem pendidikan di sekolah nyatanya tetap lebih segi kognitifnya daripada afektif serta psikomotoriknya. Apalagi konon ujian nasional lalu lebih mementingkan segi intelektualnya daripada segi kejujurannya. Konon tingkat kejujuran ujian nasional itu hanya 20%, dikarenakan ada banyak peserta didik yang menyontek didalam pelbagai langkah saat mengerjakan ujian nasional itu.

Didalam bukunya perihal kecerdasan ganda ( multiple intelligences ), daniel goleman mengingatkan pada kita bahwa kecerdasan emosional serta sosial didalam kehidupan dibutuhkan 80%, sesaat kecerdasan intelektual hanya 20% saja. Didalam perihal inilah maka pendidikan karakter dibutuhkan untuk membangun kehidupan yang lebih beradab, bukan hanya kehidupan yang justru dipenuhi dengan tingkah laku biadab. Maka terpikirlah oleh beberapa cerdik pintar perihal apa yang dikenal dengan pendidikan karakter ( character education ).

Pendidikan karakter serta peningkatan daya saing bangsa

Pilarkarakter yang mana yang perlu dikembangkan di indonesia ? Sebenarnya seluruh pilar karakter tersebut memanglah mesti dikembangkan dengan holistik melewati sistem pendidikan nasional di negeri ini. Tetapi, dengan spesifik memanglah juga ada pilar-pilar yang butuh beroleh penekanan. Sebagai contoh, pilar karakter kejujuran ( honesty ) pastinya sebaiknya lebih memperoleh penekanan, dikarenakan negeri ini ada banyak tindak kkn serta korupsi. Demikianlah juga dengan pilar keadilan ( fairness ) juga mesti lebih beroleh penekanan, dikarenakan kenyataan di lapangan tunjukkan bahwa banyak pendukung pemilukada yang kalah nyatanya tidak ingin dengan legowo mengakui kekalahannya. Disamping itu, fenomena tawuran antarwarga, antarmahasiswa, serta antaretnis, juga amat membutuhkan pilar karakter toleransi ( tolerance ), rasa hormat ( respect ), serta persamaan ( equality ).

Untuk tujuan spesial, contohnya menghidupkan motivasi untuk beberapa olahragawan yang dapat bertanding di tingkat internasional, maka pilar rasa yakin diri ( trustworthiness ) serta keberanian ( courage ) juga mesti memperoleh penekanan tersendiri.

Selanjutnya, dengan pendidikan yang bisa menambah seluruh potensi kecerdasan anak-anak bangsa, serta dilandasi dengan pendidikan karakternya, diinginkan anak-anak bangsa di hari esok dapat mempunyai daya saing yang tinggi untuk hidup damai serta sejahtera sejajar dengan bangsa-bangsa lain didunia yang makin maju serta bermartabat.

No comments:

Post a Comment